Terasakankah olehmu gundahku malam tadi
Menggenggam cinta membuncah di sebelah tangan
Dan tangan lain memunguti puing yang tercecer sisa prasangka
Kehabisan tenaga mengurai perang dalam diri
Bunga cinta yang terhampar menghias taman hati
Sejenak terusik cemas berbalut cermin usang
Memekakkan telinga dengan bising curiga
Menjejak luka di tapak-tapak asmara
Kini perang tlah usai, kasih memenangkannya
Selubung ragu yang selimuti cinta perlahan terkelupas
Binar tulus rasa merambat bercahaya
Peluk yakinku, kekasih
Dan jangan biarkan tersia-sia
20.06.08 - Perang rasa ini, semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk dapat lebih berhati-hati dalam melangkah, menjemput impian terindah yang ingin kita reguk bersama, dan dapat menjadi bekal yang membawa kita menapaki bahagia kelak.
Juni 20, 2008
Selubung Ragu
Posted by masari at 14.09 0 comments
Juni 18, 2008
Satu Kata Saja
Aku khilaf, dan kuakui itu
Berbilang alasan dapat terlontar
Namun tak kulakukan karena aku tak memerlukan pembenaran
Aku memang salah, fatal
Prasangka adalah zat paling ampuh untuk memadamkan kepercayaan
Tak hendak kubela diri dengan berpanjang lisan
Hanya satu kata yang ingin kusampaikan. MAAF.
- Lidah berucap. Jujur dan tulus
seiring hati merunduk penuh sesal
18.06.08 - Kutau kata apapun tak akan sanggup menyembuhkan luka hati yang terlanjur tergores. Maka hanya dapat kusodorkan sebuah ketulusan untuk sedikit mengurangi perihnya. Maafkan aku, sayang...
Posted by masari at 16.26 0 comments
Juni 16, 2008
Ketika Malam Bercerita
Gelap merayap semakin pekat mengusir senja
Angkasa sedang ingin kelabu, mengaburkan remang bulan separuh
Seolah hendak menelan kerlip sang bintang yang genit mengerjap
Tapi kelam tak berani mengusik hatiku, yang tengah ceria di samping lelakiku
Menatap matanya bawaku menyelami lekuk rasa yang biaskan kehangatan
Menggenggam kokoh lengannya meresapkan kesejukan yang mengantar debar jiwa
Menyandarkan kepala di bidang bahunya ringankan segala resah
Inginnya kutetap berada di detik ini, meningkahi setiap rasa bersamanya
Tapi waktu merambat enggan berhenti, belasan ribu detik berlari menggilas malam
Lelakiku harus beranjak menembus dinginnya angin
Pandangku tak henti mengintai hingga simpang jalan menghapus bayangnya
Kutitipkan doa, agar dia tiba tak kurang suatu apa
Sambil pelan berbisik,
"Kutunggu saatnya, malam tak lagi batasi persuaan,
Ketika ikatan suci membuatmu tak lagi harus tinggalkanku di ujung larut"
16.06.08 - Have I ever told you how much I love you?
Posted by masari at 15.25 0 comments
Juni 11, 2008
Bintang di Hatiku
Hangatmu tidaklah sepanas bara api
Namun cukup tuk melelehkan beku akut menahun
Terangmu pun tak secemerlang sang mentari
Tapi mampu menyinari gelap yang memerangkap
Lalu mengapa harus meragu kini?
Usah terusik dengan yang tak pasti
Ku bukanlah dewi pemuja duniawi
Telah berulang kata dari inderaku
Cukuplah kau curahkan segenap tanggung jawab
Ku menerimamu dengan segala lebih dan kurang
Karena telah kupetik kau dari kelamnya malam
Sebagai satu-satunya bintang di langit hatiku
11.06.08 - 01.58PM. Tak ingin terulang lagi praduga, prasangka, enggan, dan sungkan untuk masalah yang satu ini. Tak cukupkah aku dan segenap jiwaku, sebagai tanda tulusnya rasaku?
Posted by masari at 03.58 0 comments